Wiwin Novi A. Rumata

“Punya otak tapi tak digunakan untuk berfikir…” sindiran yang sering kulontarkan ketika engkau mulai kebingungan dalam menghadapi suatu masalah dan terkadang lebih memilih cara pintas untuk menyelesaikan masalahmu saat ini tanpa mempertimbangkan apa yang nantinya terjadi. Kalimat yang sering kulontarkan bukanlah kalimat mencela karena kalimat itu sesungguhnya kutujukan tuk memotivasimu menggunakan anugerah dalam dirimu, otakmu untuk berfikir kreatif. Dan sepertinya kalimat itu cukup ampuh untuk menahan segala kecerobohan yang terlintas dalam pikiranmu.

Wajahmu akan terlihat lebih kusut, saat dengan tegas kusampaikan pandangan lain dan diakhiri dengan kalimat yang sama. Sengaja kubuat kau lebih kebingungan karena hal itu akan merangsang otakmu untuk berfikir lebih kreatif lagi mencari solusi terbaik untuk setiap masalahmu. Tak setiap saat ku selalu ada disampingmu menjadi teman kegundahanmu yang sering kali malah membuatmu lebih kebingungan, karena takkan pernah kau temui jawabnya di sini.

Ketika kau diperhadapkan dengan 2 pilihan atau lebih yang saling bertolak belakang dan menuntutmu membuat pilihan satu diantaranya, maka lebih bijaklah dalam menyikapinya. Perangkat analisamu tentu telah mampu meraba seberapa kadar alternatif pilihan itu berpengaruh terhadap masa depanmu karena pastilah engkau memiliki tujuan dalam hidupmu. Pilihanmu merupakan jalan menuju tujuanmu, dan tentu saja kau pahami bahwa suatu proses lebih penting dari pada hasil yang diperoleh. Proses membuatmu lebih bijak menyikapi problem dalam interaksi sosialmu.

Solusi yang kau ambil saat ini merupakan cerminan yang akan kau tuai nantinya. Terkadang pemecahan masalah dengan hanya mempertimbangkan jangka waktu pendek tanpa memperhatikan yang terjadi dikemudian hari membuat kecerobohan dalam bertindak.

Sebuah pilihan terakui tidaklah mudah, karna setiap pilihan memiliki konsekuensinya sendiri. Mungkin saat ini engkau sedang kesulitan dalam menentukan pilihan itu, tapi ingatlah bahwa jawabnya ada dalam dirimu sendiri. Setiap orang yang kau mintai pertimbangan bukanlah hal mutlak yang harus dipenuhi. Dan ku yakin kau pahami hal itu karna kerangka berfikirmu telah mampu membingkai setiap langkah yang kau ambil, dan hati nuranimu merupakan fitrah dimana kebaikan tersimpan. Selalu ada yang dikorbankan ketika berhadapan dengan kebutuhan banyak orang, egomu akan tunduk di bawah kebutuhan orang banyak dimana nantinya kau abdikan pengetahuanmu…

Catatan Untuk Si Kecil
0 Responses